Bahan Pengawet Makanan: Mengenal Fungsi dan Jenisnya

 

Bahan Pengawet Makanan

Bahan pengawet makanan adalah salah satu kandungan yang sangat sering digunakan di dalam pengolahan makanan di jaman sekarang.

Bahan pengawet makanan yang termasuk bahan tambahan pangan tersebut juga digunakan di pembuatan cake, kue, dan bahkan roti.

Penggunaan bahan pengawet makanan ini memang masih menjadi perdebatan. Ada yang mengatakan bahwa hal tersebut aman. Namun juga tidak sedikit yang mengatakan bahwa penggunaan bahan pengawet tersebut membahayakan dalam jangka waktu panjang.

Lalu sebenarnya amankah menggunakan bahan pengawet itu? Untuk mengetahui mengenai hal tersebut, anda perlu mengenal lebih jauh tentang bahan pengawet tersebut. Anda bisa baca informasi lengkap soal bahan pengawet tersebut di dalam artikel ini.

Apa Itu Bahan Pengawet Makanan?

Bahan pengawet makanan adalah bahan tambahan yang digunakan untuk memperpanjang usia simpan makanan.

Bahan pengawet makanan ini terdiri dari beberapa jenis yaitu bahan pengawet makanan alami serta kimia. Selain itu, pengawetan makanan juga sering dilakukan dengan beberapa metode khusus.

Apa Fungsi dari Bahan Pengawet Makanan?

Fungsi utama dari penggunaan bahan pengawet makanan jelas adalah untuk memperpanjang usia konsumsi sebuah makanan.

Dengan ditambahkan bahan pengawet, makanan diharapkan bisa disimpan lebih lama dan tidak mengalami penurunan kualitas maupun rasa.

Jika makanan bisa disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama, maka makanan tersebut juga menjadi bisa didistribusikan ke berbagai tempat yang cukup jauh.

Berbagai Metode yang Digunakan Untuk Mengawetkan Makanan

Seperti yang sudah disebutkan, proses pengawetan makanan ataupun minuman tidak selamanya dengan menggunakan bahan tambahan.

Beberapa jenis makanan atau minuman sudah bisa diawetkan hanya dengan menggunakan beberapa metode khusus saja.

Berikut ini adalah beberapa metode khusus yang biasa digunakan untuk mengawetkan baik makanan maupun minuman:

1. Metode pendinginan

Metode pengawetan pertama yang sudah cukup sering digunakan dari berbagai abad lalu adalah metode pendinginan.

Proses pendinginan ini biasanya lebih sering digunakan untuk mengawetkan bahan-bahan mentah seperti daging, ikan, sayuran, dan juga buah-buahan.

Dengan didinginkan, maka proses pembusukan pada bahan mentah tersebut bisa dihambat. Hal tersebut bisa terjadi karena bakteri pembusukan di dalam bahan mentah berhenti bereaksi.

2. Metode pengasapan

Metode pengawetan makanan yang cukup sering digunakan juga adalah metode pengasapan. Berbeda halnya dengan metode pendinginan, metode pengasapan ini lebih sering digunakan untuk mengawetkan daging saja.

Beberapa macam bahan makanan mentah yang sering diawetkan dengan metode pengasapan ini adalah daging dan juga ikan.

Metode pengasapan ini bisa mengawetkan bahan mentah karena selama diasapi, kadar air di dalam bahan mentah akan berkurang drastis. Ketika kadar air berkurang, maka risiko terjadinya pembusukanpun akan berkurang.

3. Metode pengasinan

Selain pengasapan, bahan mentah seperti ikan juga seringkali diawetkan dengan menggunakan metode pengasinan.

Metode pengasinan ini juga cukup praktis untuk digunakan. Hal tersebut disebabkan karena metode pengasinan hanya membutuhkan garam laut saja. Seluruh bagian bahan mentah yang mau diawetkan hanya perlu dilumuri dengan garam.  

Penggunaan garam dalam proses pengawetan ini bisa mengurangi pertumbuhan bakteri pembusukan serta menyerap kadar air dalam bahan makanan mentah.

4. Metode manisan

Bahan mentah tidak hanya bisa diawetkan dengan menggunakan metode pengasinan saja. Selain diasinkan, bahan mentah juga bisa diawetkan dengan menggunakan metode manisan.

Penambahan gula pada beberapa bahan mentah terbukti bisa meningkatkan usia simpannya. Beberapa macam bahan makanan mentah yang bisa diawetkan dengan menggunakan gula adalah seperti buah-buahan.

5. Metode pengeringan

Metode pengawetan bahan makanan yang berikutnya adalah pengeringan. Bahan mentah yang mau diawetkan dikeringkan dengan menggunakan bantuan terik sinar matahari ataupun udara panas.

Pengawetan makanan yang menggunakan metode pengeringan ini sering digunakan untuk mengawetkan daun teh, krupuk, dan juga ikan.

Sama halnya seperti pengasapan, metode pengeringan ini menurunkan kadar air di dalam bahan mentah.

6. Metode pemanasan

Khusus untuk minuman, biasanya diawetkan dengan metode pemanasan. Yang dipanaskan bukan hanya minumannya saja, namun juga kemasannya.

Mengawetkan minuman dengan menggunakan metode pemanasan ini bisa dilihat pada pengemasan teh botol. Sebelum dikemas, teh dipanaskan pada suhu tertentu beserta dengan botolnya.

Dengan dipanaskan, maka bakteri penyebab pembusukan akan mati dan minuman akan terjaga kesegarannya hingga tutup kemasan dibuka.

7. Metode pengalengan

Metode pengawetan makanan yang terakhir adalah dengan menggunakan pengalengan. Metode pengalengan ini lebih sering digunakan untuk mengawetkan makanan setengah jadi atau bahkan siap makan.

Dengan memasukkan bahan mentah ataupun makanan jadi kedalam kaleng, maka bahan mentah ataupun makanan siap konsumsi tersebut bisa terjaga dari kontaminasi bakteri pembusukan.

Berbagai Macam Bahan Pengawet Makanan Alami

Selain ada banyak metode untuk mengawetkan bahan makanan mentah ataupun yang sudah siap makan, ada juga beberapa bahan pengawet alami yang sengaja dicampurkan kedalam pengolahan makanan ataupun minuman.

Berikut ini beberapa macam bahan pengawet makanan alami tersebut:

1. Gula

Bahan pengawet makanan alami yang pertama adalah gula. Gula memiliki kemampuan untuk mengawetkan makanan karena 40% kandungan gula ternyata mampu menangkal pertumbuhan bakteri penyebab pembusukan.

2. Garam

Selain gula, garam juga termasuk bahan pengawet makanan alami yang sudah cukup sering digunakan untuk memperpanjang usia simpan bahan mentah maupun makanan siap konsumsi.

Garam memiliki kemampuan untuk menyerap kadar air yang terlalu berlebihan di dalam bahan mentah. Dengan mampu menyerap kadar air yang berlebihan, maka garam bisa memperlambat pertumbuhan bakteri pembusukan.

3. Bawang putih

Meskipun jarang digunakan, bawang putih sebenarnya juga memiliki manfaat untuk mengawetkan makanan.

Hal tersebut disebabkan karena di dalam bawang putih terdapat kandungan anti bakteri. Dengan memiliki kandungan anti bakteri, bawang putih bisa menurunkan pertumbuhan berbagai macam bakteri penyebab pembusukan.

4. Cuka

Selain menggunakan garam, banyak orang jaman dulu juga menggunakan cuka sebagai bahan pengawet makanan alami.

Contoh penggunaan cuka untuk bahan pengawet makanan alami adalah pada makanan kimchi maupun acar. Keduanya dibuat dengan menambahkan cuka.

5. Kluwak

Selama ini kluwak memang lebih dikenal sebagai bumbu masak. Namun sebenarnya kluwak juga punya manfaat untuk mengawetkan makanan dan bahan mentah.

Bahan mentah yang sering diawetkan dengan menggunakan kluwak adalah ikan. Kluwak biasanya dicacah dan dikeringkan terlebih dahulu jika akan digunakan sebagai bahan pengawet makanan alami.

Setelah itu, kluwak yang sudah kering tersebut dimasukkan kedalam perut ikan yang mau diawetkan.

Berbagai Bahan Pengawet Makanan Kimia yang Diperbolehkan

Selain metode pengawetan serta berbagai macam bahan pengawet makanan alami, sekarang juga mulai banyak bahan pengawet kimia.

Perbedaan bahan pengawet kimia dengan yang alami jelas ada pada kemampuannya dalam mengawetkan makanan ataupun minuman. Penggunaan bahan pengawet kimia jelas bisa menambah usia simpan makanan maupun minuman lebih lama dari penggunaan bahan pengawet alami.

Hanya saja tidak semua bahan kimia tersebut masuk kedalam kategori bahan pengawet makanan yang tidak berbahaya bagi manusia.

Lalu apa saja macam senyawa yang dapat digunakan sebagai bahan pengawet makanan tersebut? Berikut ini adalah beberapa macam bahan kimia yang bisa mengawetkan makanan dan minuman:

1. Asam sorbat

Bahan kimia pertama yang masuk kedalam kategori bahan pengawet makanan yang diperbolehkan adalah asam sorbat.

Asam sorbat ini adalah kandungan kimia yang sebenarnya bisa ditemukan di dalam buah-buahan, khususnya buah berry.

Hanya saja kandungan asam sorbat yang ada di dalam buah berry masih tergolong mentah sehingga perlu diolah terlebih dahulu untuk digunakan sebagai bahan pengawet.

Asam sorbat ini paling sering digunakan sebagai bahan pengawet roti, cake, kue, dan bahkan minuman anggur.

Secara garis besar, penggunaan asam sorbat ini bisa dikatakan aman. Hanya saja, penggunaannya juga sebisa mungkin harus dibatasi.

2. Natrium benzoat

Natrium benzoat adalah bahan kimia selanjutnya yang juga cukup dikenal sebagai bahan pengawet.

Natrium benzoat ini lebih sering digunakan untuk mengawetkan makanan maupun minuman yang memiliki kadar asam cukup tinggi.

Hanya saja, penggunaan natrium benzoat ini masih banyak perdebatan. Hal tersebut disebabkan karena natrium benzoat masih diduga kuat menjadi penyebab peradangan serta kelebihan berat badan.

3. Sulfur dioksida

Sulfur dioksida atau lebih dikenal dengan istilah sulfit adalah bahan kimia yang juga sering digunakan sebagai pengawet makanan.

Sulfit lebih sering digunakan untuk mengawetkan daging, minuman, serta buah-buahan. Selain bisa mengurangi serta menghambat pertumbuhan bakteri pembusukan, sulfit juga dapat menjaga warna makanan agar tidak memudar.

Hanya saja, sama seperti bahan kimia lainnya, sulfit berpotensi memicu masalah alergi, terutama jika sampai dikonsumsi oleh orang yang menderita penyakit asma.

4. Nitrat

Nitrat adalah bahan kimia selanjutnya yang digunakan untuk mengawetkan makanan. Jenis makanan yang sering diawetkan dengan menggunakan nitrat ini adalah daging-dagingan.

Bahan kimia nitrat ini juga akan membuat bahan yang diawetkan memiliki warna merah. Oleh sebab itu, nitrat ini lebih sering digunakan untuk pengawet sosis, dan berbagai olahan daging lainnya.

Berbagai Bahan Pengawet Makanan Kimia yang Disarankan Untuk Tidak Digunakan

Meskipun memang masih ada banyak bahan pengawet makanan kimia yang aman untuk digunakan, namun anda tetap harus berhati-hati. Kenapa? Karena ternyata ada beberapa bahan pengawet kimia yang cukup berbahaya dan tidak disarankan untuk digunakan.

Berikut ini adalah beberapa contoh bahan pengawet makanan kimia yang tidak disarankan untuk digunakan:

1. Asam borat atau boraks

Bahan kimia pertama yang tidak disarankan digunakan untuk mengawetkan makanan adalah asam borat atau lebih dikenal dengan boraks.

Asam borat atau boraks ini memang memiliki manfaat untuk mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab pembusukan. Hanya saja, asam borat ini bisa memicu efek negatif jika terlalu sering dikonsumsi.

Asam borat ini seringkali digunakan dalam pembuatan bakso, krupuk, dan mi basah. Hanya saja, penggunaan asam borat tersebut tidak dimaksudkan untuk memperpanjang usia simpan makanan namun justru untuk meningkatkan kekenyalan makanan saja.

2. Formalin

Bahan kimia yang juga tidak disarankan untuk digunakan sebagai pengawet makanan adalah formalin.

Formalin memang bisa digunakan untuk memperpanjang usia simpan makanan. Hanya saja, formalin dapat memicu berbagai efek samping negatif seperti iritasi dan kerusakan berbagai organ vital di dalam tubuh.

Jadi itulah berbagai macam metode pengawetan, jenis bahan pengawet makanan alami, dan juga bahan pengawet makanan kimia yang bisa anda gunakan untuk memperpanjang usia simpan makanan atau minuman yang anda olah.

 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url